Saya sering ditanya oleh orang tua
jika ada "obat alternatif" untuk membantu anak mereka pulih
dari penyakit tertentu. Saya memberitahu mereka bahwa obat yang
paling alternatif saat ini adalah waktu. Pemulihan membutuhkan waktu.
Menjadi sehat tidak berarti Anda tidak pernah sakit. Ini berarti Anda
dapat pulih dalam waktu yang relatif singkat. Tapi dalam kehidupan
sibuk abad ke-21 kita satu komoditas yang tampaknya akan punah waktu.
Kami tidak punya waktu untuk "lebih baik" dan penyakit
dipandang sebagai ketidaknyamanan atau lebih buruk: musuh.
Selalu sakit?
Takut sakit dapat menjadi perhatian besar bagi orang tua. Sebagai seorang dokter anak, saya sering mendengar orang tua khawatir bahwa anak-anak mereka selalu sakit, terutama selama bulan-bulan musim dingin di sini di timur laut. Hidung meler berlimpah. Anak-anak dikirim pulang dari sekolah dan pusat-pusat penitipan anak karena batuk pilek atau atau suhu 100 derajat. Orang tua secara alami stres karena mereka tidak bisa mengambil hari lain dari pekerjaan. Ini semua cenderung memperkuat persepsi bahwa ada sesuatu yang sangat salah dengan sistem kekebalan tubuh anak mereka. Tapi ketika kita mengambil waktu untuk memeriksa situasi lebih hati-hati, sering menjadi jelas bahwa anak mereka benar-benar mendapatkan lebih satu hal dan beberapa minggu kemudian mengambil sesuatu yang lain. Alih-alih menjadi selalu sakit, anak mereka sebenarnya mungkin selalu menjadi lebih baik!
Waktu adalah uang
Pemulihan adalah bagian dari bagaimana kita belajar. Anak-anak adalah spons perkembangan, secara aktif memproses informasi tentang dunia di sekitar mereka dan sembuh dari sakit adalah pelajaran berharga. Rata-rata berusia empat tahun akan mendapatkan satu penyakit virus sebulan. Tapi ketika tidak ada waktu untuk menjadi sakit, tidak ada waktu untuk menjadi lebih baik. Perusahaan farmasi memahami bahwa waktu adalah uang dan telah memanfaatkan perasaan mendesak, membanjiri pasar dengan produk-produk yang menjanjikan "perbaikan cepat" untuk menghilangkan gejala. Iklan mereka meyakinkan kita bahwa tidak ada gunanya merasa gejala. Tetapi merasa gejala sebenarnya penting untuk proses pemulihan. Penelitian telah menunjukkan bahwa menekan gejala seperti demam misalnya dapat memperlambat waktu pemulihan untuk beberapa penyakit virus dengan menumpulkan respon imun. Dengan bermain di tengah kekhawatiran kami, industri obat subliminally melatih kita untuk mempercayai kekuatan sistem kekebalan tubuh kita dan menaruh iman kita bukan di produk mereka. Tapi rasa takut hanya memperburuk gejala dan memperlambat proses penyembuhan.
Selalu sakit?
Takut sakit dapat menjadi perhatian besar bagi orang tua. Sebagai seorang dokter anak, saya sering mendengar orang tua khawatir bahwa anak-anak mereka selalu sakit, terutama selama bulan-bulan musim dingin di sini di timur laut. Hidung meler berlimpah. Anak-anak dikirim pulang dari sekolah dan pusat-pusat penitipan anak karena batuk pilek atau atau suhu 100 derajat. Orang tua secara alami stres karena mereka tidak bisa mengambil hari lain dari pekerjaan. Ini semua cenderung memperkuat persepsi bahwa ada sesuatu yang sangat salah dengan sistem kekebalan tubuh anak mereka. Tapi ketika kita mengambil waktu untuk memeriksa situasi lebih hati-hati, sering menjadi jelas bahwa anak mereka benar-benar mendapatkan lebih satu hal dan beberapa minggu kemudian mengambil sesuatu yang lain. Alih-alih menjadi selalu sakit, anak mereka sebenarnya mungkin selalu menjadi lebih baik!
Waktu adalah uang
Pemulihan adalah bagian dari bagaimana kita belajar. Anak-anak adalah spons perkembangan, secara aktif memproses informasi tentang dunia di sekitar mereka dan sembuh dari sakit adalah pelajaran berharga. Rata-rata berusia empat tahun akan mendapatkan satu penyakit virus sebulan. Tapi ketika tidak ada waktu untuk menjadi sakit, tidak ada waktu untuk menjadi lebih baik. Perusahaan farmasi memahami bahwa waktu adalah uang dan telah memanfaatkan perasaan mendesak, membanjiri pasar dengan produk-produk yang menjanjikan "perbaikan cepat" untuk menghilangkan gejala. Iklan mereka meyakinkan kita bahwa tidak ada gunanya merasa gejala. Tetapi merasa gejala sebenarnya penting untuk proses pemulihan. Penelitian telah menunjukkan bahwa menekan gejala seperti demam misalnya dapat memperlambat waktu pemulihan untuk beberapa penyakit virus dengan menumpulkan respon imun. Dengan bermain di tengah kekhawatiran kami, industri obat subliminally melatih kita untuk mempercayai kekuatan sistem kekebalan tubuh kita dan menaruh iman kita bukan di produk mereka. Tapi rasa takut hanya memperburuk gejala dan memperlambat proses penyembuhan.
http://www.drfranklipman.com/occupy-medicine-part-1-time-for-recovery/
0 komentar:
Posting Komentar